Jumat, 27 November 2009

Resensi Film

Film yang saya angkat dalam tugas ini adalah film berudul “ORPHAN”. Film ini adalah hasil garapan Leonardo Dicaprio sebagai produser, disutradarai oleh Jaume Collet-Serra dan ditulis oleh David Leslie Johnson. Film ini adalah film keenam yang digarap oleh Leonardo Dicaprio, sedangkan Jaume Collet-Serra pernah sukses menyutradarai film House of Wax. Film ini dibintangi oleh Vera Farmiga (sebagai Kate Coleman), Peter Sarsgaard (sebagai John Coleman), dan Isabelle Fuhrman (sebagai Esther). ORPHAN mengusung tema psychological thriller. Film ini berdurasi 2 jam 3 menit, pengambilan gambar dilakukan di sekitar kota Toronto, Port Hope Montreal dan juga Ontario, Kanada.
Film ini menceritakan tentang kehidupan sebuah keluarga yang mulai terguncang sejak sang istri, Kate, kehilangan anak dalam kandungannya. Kate mengalami depresi dan ia pun dihantui mimpi-mimpi buruk. Untuk mengatasi hal tersebut, Kate dan suaminya, John, memutuskan untuk pergi ke panti asuhan. Mereka berencana untuk mengadopsi salah satu anak yang ada di panti asuhan tersebut.
Setibanya mereka di panti asuhan, mereka memilih Esther, anak pendiam yang senang melukis dan menyendiri, untuk mereka adopsi. Lalu mereka membawa Esther pulang, dan Esther menjadi seorang anak yang manis di dalam keluarga Coleman. Kemudian beberapa kejadian-kejadian aneh mulai terjadi. Kate curiga hal ini berhubungan dengan kehadiran Esther di rumahnya. Ketika Kate berusaha membicarakan hal ini kepada keluarganya, ia tidak mendapatkan dukungan sama sekali, malah ia dianggap masih mengalami depresi.
Akhirnya Kate berusaha mencari kebenaran tentang apa yang ia pikirkan. Dan ketika ia memeriksa kamar Esther, ia menemukan keganjilan yang terdapat pada Alkitab Esther. Lalu ia pun menghubungi suster kepala panti asuhan tempat ia mengadopsi Esther dan menceritakan semua keanehan yang ia rasakan sejak kehadiran Esther. Keesokan harinya suster tersebut mendatangi rumah keluarga Coleman untuk menceritakan pada Late dan John apa yang ia temukan tentang Esther. John yang masih ragu akan cerita tentang Esther hanya mendengarkan sambil lalu, berbeda dengan Kate yang sejak awal mendengarkan dengan seksama.
Sehari setelah kedatangan suster kepala ke rumah, Kate dan John mendapatkan telepon dari salah seorang suster di panti asuhan yang mengabarkan bahwa kepala suster belum pulang sejak mengunjungi mereka. Lalu Kate dan John pun segera menghubungi polisi dan berusaha mencari suster kepala di jalan yang mungkin dilewati. Dan akhirnya mereka menemukan suster kepala dalam keadaan terbunuh, tanpa tahu siapa pembunuhnya. Kate yang masih menaruh rasa curiga kepada Esther, diam-diam mencari nama tempat yang ia temukan di Alkitab Esther. Betapa terkejutnya ia saat mengetahui Esther berasal dari sebuah Rumah Sakit Jiwa di Rusia. Belum sempat ia mengungkap fakta-fakta yang ia ketahui, anak laki-lakinya sudah celaka karena terjatuh dari rumah pohon yang terbakar.
Film ini mampu menciptakan nuansa nuansa ketegangan bagi penontonnya. GOTHIKA juga mengusung trik yang sama. Bedanya, ORPHAN ini terjebak pada obsesi untuk membuat suasana jadi sangat menegangkan sehingga banyak adegan 'mengejutkan' yang muncul di saat tak seharusnya. Terlalu banyaknya momen shocking ini malah membuat suasana tak lagi menegangkan karena trik ini jadi tak efektif lagi. Secara visual, pewarnaan didukung dengan pemilihan lokasi yang cenderung membawa kesan 'dingin' sebenarnya sudah bagus. namun sekali lagi terlalu banyaknya 'kejutan' jadi membuat suguhan visual ini jadi terasa sia-sia. Padahal kalau saja sang sutradara mau sedikit pelit soal yang satu ini, ORPHAN bisa jadi sebuah thriller yang sangat efektif.
Pemilihan pemeran pun cukup bagus. Vera Farmiga cukup efektif sebagai seorang wanita yang terlihat tak stabil dan ketakutan sementara Isabelle Fuhrman yang memerankan Esther pun cukup membuat bulu kuduk berdiri. Kejeniusan akting Isabelle Fuhrman yang aslinya berumur 12 tahun, boleh jadi karena ini bukanlah debut akting pertamanya. Fuhrman tercatat pernah bermain sebagai Grasshopper di film Hounddog dan juga menjadi hantu di serial Ghostwhisperred (mungkin itu sebabnya ia pandai mengeluarkan ekspresi serta mimik wajah dingin). Fuhrman juga pernah tampil dalam beberapa iklan serta mengisi suara untuk film dan TV show.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar